Expedia Group telah menunjuk Xavier Amatriain, mantan VP Google, sebagai Chief AI Officer perdananya, yang menandakan komitmen signifikan terhadap kecerdasan buatan sebagai pendorong utama pertumbuhan di masa depan. Langkah ini menggarisbawahi semakin besarnya ketergantungan industri perjalanan terhadap AI untuk mempersonalisasi pengalaman, mengoptimalkan harga, dan menyederhanakan operasional.

Ruang Lingkup Peran Baru

Amatriain, yang sebelumnya bertanggung jawab atas infrastruktur inti AI di Google (termasuk sistem yang mendukung Gemini, Penelusuran, dan Iklan), kini akan memimpin strategi AI jangka panjang Expedia di seluruh merek konsumen dan divisi teknologi perusahaannya. Mandat luas ini menunjukkan bahwa AI tidak hanya sekedar proyek sampingan, namun diintegrasikan ke dalam struktur operasi perusahaan.

Mengapa Ini Penting

Penunjukan ini sangat penting mengingat evolusi pesat alat-alat bertenaga AI dalam perjalanan. Pesaing seperti Booking Holdings (yang memiliki Booking.com dan Priceline) dan Airbnb sudah banyak berinvestasi dalam pembelajaran mesin untuk tugas-tugas seperti deteksi penipuan, penetapan harga dinamis, dan otomatisasi layanan pelanggan. Langkah Expedia ini menunjukkan bahwa mereka bertujuan untuk mengejar ketertinggalan dan berpotensi melompati persaingan.

Data Pihak Pertama sebagai Mesinnya

Expedia menekankan bahwa peran Amatriain akan fokus pada “transformasi perjalanan melalui data pihak pertama dan teknologi AI yang mutakhir.” Hal ini berarti memanfaatkan sejumlah besar data perilaku wisatawan yang telah dikumpulkan Expedia untuk menciptakan aplikasi AI yang lebih personal dan efektif. Keberhasilan perusahaan dalam bidang ini akan bergantung pada kemampuannya mengekstraksi wawasan yang dapat ditindaklanjuti dari data ini dengan tetap menghormati privasi pengguna.

“Masa depan industri perjalanan bergantung pada penggunaan AI secara efektif,” kata Amatriain dalam siaran pers perusahaan. “Expedia memiliki posisi unik untuk memanfaatkan tren ini mengingat skala dan kekayaan datanya.”

Penunjukan ini merupakan sinyal jelas bahwa Expedia memandang AI bukan sebagai eksperimen masa depan, namun sebagai komponen penting dari strategi kompetitifnya di masa depan. Kemampuan perusahaan untuk melaksanakan visi ini kemungkinan besar akan menentukan posisinya dalam lanskap teknologi perjalanan yang berkembang pesat.